Pacet sekilas mirip sekali cacing. Bentuknya kecil kecoklat-coklatan. Bedanya dengan cacing, pacet yang sering disebut juga lintah punya cara jalan yang khas. Dengan bertumpu pada ujung penyedotnya, dia akan tegak membaui ada tidaknya sasaran yang bisa disedot darahnya. Bisa binatang atau mungkin manusia. Kalau ada sasaran, dia mulai berjungkat-jungkit mendekat. Ukuran tubuh yang kecil, warna kecoklatan, membuat si pengisap ini susah dilihat. Tahu-tahu kita merasa gatal di kaki.

Saat menyedot, pacet mengeluarkan zat khusus yang mencegah darah membeku. Jadi, selama belum kenyang, dia terus-terusan minum darah kita. Dari semula ukurannya cuma sebatang korek api, lama kelamaan jadi gendut. Tidak ada bahaya besar kalau digigit pacet. Cuma bekasnya itu sering gatal dan kalau digaruk-garuk mungkin bisa infeksi.

So, apa yang perlu dilakukan untuk menolak/mengusir pacet ?

Ada beberapa cara untuk mengusir pacet, apa saja? ini dia:

1. Air Tembakau

Tips ini sering kita dengar. Tembakau dicampur air dan dikocok, lalu dioleskan ke kaki. Katanya pacet gak suka bau tembakau sehingga tidak bakal melekat

2. Bedak

Cara lain adalah pakai bedak. Seorang penulis Inggris, Redmon O’Hanlon membekali dirinya saat bertualang ke rimba Kalimantan dengan sekaleng bedak zinctalk atau bedak yang biasanya kita pakai untuk mengatasi gatal-gatal karena biang keringat atau yg dijual di Indonesia adalah bedak Herocyn. Bedak ini dibubuhkan ke kakinya, dan ternyata pacet Kalimantan langsung mundur teratur waktu mencium aroma bedak. Kelemahan cara ini adalah bedak bisa luntur oleh keringat. Jadi kita musti terus-terusan membubuhkan ramuan tadi.

3. Lotion Nyamuk

Tips lainnya yaitu dengan penggunaan autan cair semprot dan lotion nyamuk oles yang dijamin pacetnya langsung tewas di tempat.

4. Cara TNI-AU

Tips ini gak membutuhkan ramuan. Kita tinggal mengatur posisi saat berjalan dalam kelompok. Seperti diceritakan seorang anggota TNI-AU dalam bukunya tentang pengalamannya tersesat di hutan Tinombala di Sulawesi, pacet akan menyerang orang pertama sampai orang ke empat di satu kelompok yang menerobos hutan. Sisanya relatif aman. Mengapa bisa begitu ?.
Menurut logika , hal itu disebabkan mungkin karena pacet punya daya loncat terbatas. Waktu orang mulai menerobos semak yang jadi markasnya, pacet segera meloncat ke sasarannya. Jadi orang-orang bagian depan langsung kena. Pacet lainnya, yang gak dapat sasaran, tertinggal di tanah dan tidak meloncat lagi. Tapi kalau begitu, biasanya orang paling belakang juga jadi sasaran berikutnya. Ingat-ingat, kalau ke gunung/hutan yang banyak pacetnya, jangan jalan paling depan atau paling belakang ….

Kalau sudah terlanjur nempel?

Untuk melepaskan pacet yang udah keburu nempel di kulit kita, bisa digunakan air garam karena biasanya pacet tuh nempelnya kuat di kulit dan liat. Biasanya  kalo udah nempel gitu, cepat pakai kertas koran buat menghentikan darahnya dan dibiarkan sampai kering. Kenapa kertas koran? Karena kertas koran lebih cepat menyerap air dibandingkan dengan jenis kertas lain. Contohnya saja, kita cenderung memakai kertas koran untuk membersihkan kaca rumah, bukan?

Cara lain untuk melepasnya selain rumus diatas adalah pakai api puntung rokok (dibakar) , minyak tanah, minyak angin/balsem, alkohol, dll

Semoga Berguna 😀